Kebudayaan Kalimantan Barat
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Desa Pasti Jaya adalah
sebuah desa yang berada di Kecamatan samalantan Kabupaten Bengkayang Kalimantan
Barat. Sebagian besar penduduknya Suku Dayak Kanyant, dimana mata pencaharian
mereka dengan cara bertani untuk memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidup
mereka. Pada umumnya cara bertani yang sering dilakukan adalah berladang dengan
berpindah tempat ke tempat yang lainnya. Adapun cara bertani menggunakan
alat-alat tradisional, dan sistem berladang itu sendiri yaitu dengan cara
bergotong royong secara bergilir (Arisan) mengolah tanah kosong untuk dijadikan
tempat bercocok tanam. Cara itu adalah cara yang digunakan oleh nenek moyang
mereka dizaman dahulu kala.
Dengan seiring
berjalannya waktu, cara bergotong royong tersebut mulai hilang dari masyarakat
itu sendiri semua itu dikarenakan pengaruh teknologi yang semakin berkembang
pesat sehingga itu tidak lagi berjalan sesuai apa yang telah dilakukan oleh
nenk moyang mereka dizaman dahulu. Namun demikian tokoh pemuda adat, kepala
adat dan tokoh masyarakat masih mempertahankan kebudayaan dan adat istiadat di
daerah mereka, meski pengaruh dari luar yang masuk kedaerah Desa Pasti Jaya dan
sekarang sudah berbaur dengan kehidupan mereka.
Adapun berbagai cara
yang dilakukan oleh tokoh-tokoh pemuda adat dan tokoh masyarakat untuk
memperkenalkan budaya mereka sendiri kepada generasi penerus yaitu dengan
melibatkan para generasi penerus umtuk membantu (berpartisipasi) dalam
penyelenggaraan acara “Tahun Baru Padi”.
Berdasarkan kenyataan
tersebut maka penulis hendak mengangkat kembali topik mengenai budaya dan adat
istiadat masyarakat Dayak Kanayant beserta upacara-upacara tradisionalnya yang
ada di Desa Pasti Jaya dengan makalah “Upacara Tahun Baru Padi di Desa Pasti Jaya”.
Dan adapun salah satu tarian khas Balimanatn Barat
1.2 Pemaslahan
Upacara Ritual
Penyambutan “Tahun Baru Padi”
1.3 Tujuan
a.
Untuk memperdalam kebudayaan yang ada di Desa Pasti Jaya.
b.
Untuk memperkenalkan salah satu tarian khas Kalimantan Bara
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Upacara Tahun Baru Padi
Tahun baru padi menurut
masyarakat yang ada di Desa Pasti Jaya adalah upacara ucapan rasa syukur kepada
Sang Pencipta atau yang biasa disebut “Jubata”. Rasa ucapan syukur dilakukan supaya
semua pekerjaan mereka diberi rezeki oleh sang pencipta , terutama dibidang
pertanian atas hasil panen mereka. Upacara Tahun Baru Padi di Desa Pasti Jaya
diselenggarakan setiap tanggal 14 Februari, dan itu wajib dilaksanakan setiap
setahun sekali setelah panen padi. Pada umunya sebelum hari pelaksanaan
masyarakat yang ada di Desa Pasti Jaya terlebih dahulu melakukan pembacaan
doa-doa (nyangahatn) yang disebut Matik, hal ini bertujuan memberitahukan dan
memohon restu kepada Jubata. Supaya acara tersebut bisa berjalan dengan baik
dan tidak ada gangguan dari hal-hal luar.
B. Sebelum Hari Pelaksanaan
Sehari sebelum
pelaksanaan masyarakat setempat menyiapkan persiapan untuk diharri
perayaan , seperti merendam beras ketan untuk membuat “Tumpi”, “Bontonk”
dan “Lemang”, menyiapakan bahan-bahan untuk memasak, memotong ayam dan babi,
karena ayam dan babi merupakan salah satu hewan yang wajib dikurbankan untuk
memanggil roh nenek moyang (leluhur) untuk bisa datang, hal ini di karenakan
pada zaman dahulu kala leluhur suku dayak kanayan’t yang ada di Desa Pasti Jaya
telah menyiapkan hewan tersebut untuk dipersembahkan sehingga hal ini menjadi
suatu tradisi yang turun temurun dari generasi ke generasi. Dalam upacara ini
apa bila salah satu bahan sesaji yang tidak terpenuhi maka upacara dinyatakan
batal karena apabila dilanjutkan akan berakibat fatal sepertyi salit untuk
keluarga khusus nya dan pada umumnya Desa Pasti Jaya itu sendiri yaitu gagal
panen.
C. Hari Pelaksanaan Perayaan
Pada saat hari
perayaan, keluarga yang ada di luar Desa Pasti Jaya berdatangan untuk ikut
serta berpartisipasi dalam merayakan dan memeriahkan Tahun Baru Padi
bersama-sama. Biasa nya saat merayakan Tahun Baru Padi sekumpulan masyarakat
dayak Desa Pasti Jaya saling bertukar beras hasil panennya hal ini di lakukan
guna saling merasakan karena pada umumnya setiap petani itu menananam bibit
padi yang berbeda-beda. Dalam hari pelaksanaan perayaan selalu dibuka oleh
kepala suku ( kepala adat ) dimana kepala suku itu membawa mantra dengan bahasa
dayak tujuannya untuk memanggil “Sang Pencipta” ( Jubata) dalam mantra itu
bentuknya sperti ucapan-ucapan rasa syukur atas hasil panen serta menyerahkan
hasil panennya untuk dipersembahkan guna meminta perlindungan agar hasil panen
kian meningkat upacara ini juga memanggil kembali semangat padi.
D. Penutup Perayaan Tahun Baru Padi
Sesudah pelaksanaan
perayaan Tahun Baru Padi masyarakat desa Pasti Jaya megundang tetangga,
begitupun sebaliknya saling mengundang satu dengan yang lainnya untuk
makan-makan dan kumpul bersama guna mempererat silahturahmi dan kekeluargaan
dalam satu rukun tetangga, hal ini sudah menjadi budaya dayak dari zaman dahulu
hingga di era modern sekarang ini. Sesudah perayaan Tahun Baru Padi para
undangan bisa kembali ke rumahnya masing-masing.
E . Seni Tari
Jonggan
Kalimantan barat memiliki berbagai
tarian unik untuk mengekpresikan suka
cita dan kebahagian mereka. salah satu tarian yang menggambarkan kebahagian itu
adalah Tari Jonggan.
Tari Jonggan adalah salah satu kesenian tradisional di Kalimantan
barat yang menggambarkan suka cita dan
kebahagiaan dalam pergaulan masyarakat dayak . Tarian ini berasal dari
kebudayaan masyarakat Dayak kanayant
di Kalimantan barat. Nama jonggan sendiri di ambil dari bahasa dayak yang
berarti joget atau menari.
Menurut beberapa sumber, tarian ini
mulai muncul pada tahun 1950an di kabupaten landak, Kalimantan barat. Tarian
ini awalnya di gunakan sebagai hiburan masyarakat dayak pada berbagai acara
adat di sana. Gerakan dalam tarian ini menggambarkan rasa sukur dan suka cita
masyarakat dayak yang di lampiaskan dalam menari. Tarian ini sering di
tampilkan pada acara besar seperti pernikahan, penyambutan tamu, acara gawai
dan lain lain. Tidak jarang dalam tarian ini para penari mengajak penonton
untuk ikut menari.
Sebelum Tari Jonggan di pentaskan
maka di lakukan ritual khusus terlebih dahulu. Ritual tersebut biasa di sebut
dengan nyangahant yang berarti berdoa. Ritual ini di lakukan untuk
meminta ijin atau meminta perlindungan kepada Tuhan agar pertunjukan berjalan
lancar. Acara tersebut di awali dengan bapamang
yaitu penyampaian doa hajat oleh pemimpin upacara di depan sesaji yang sudah di
siapkan.
Dalam pertunjukannya penari di balut
dengan busana kebaya, paca dan selendang. Paca
merupakan pakaian berbentuk kain batik yang panjang. Kostum yang di gunakan
dalam tarian ini sangat sederhana dan tidak banyak menggunakan aksesoris dan
artibut. Pada penari jonggan lebih mengutamakan kenyamanan untuk berpakaian tapi tetap menampilkan keindahan
dalam menarinya.
Tarian Jonggan biasanya di mainkan oleh beberapa
penari yang berjumlah 5 – 7 orang. Pada beberapa saat setiap penari biasanya di
damping oleh para penonton yang di ajak menari di atas panggung. Tarian jonggan
juga di iringi oleh musik tradisional yang terdiri dari gadobong (gendang), dau
(gamelan), dan suling bambu. Selain itu tarian ini juga di iringi dengan lagu
yang menggambarkan kegembiraan dan suka cita masyarakat dayak.
lagu dalam iringan ini ada 2 jenis,
yaitu lagu irama lembut dan irama lincah. Dalam iringan lagu lembut
seperti lagu “we jonggan, we ola” dan
“dayakng male ‘en” sedangkan irama
lincah seperti lagu “kasih sayang”
dan “pak unjank”. Pada dasarnya lagu
dalam tarian ini berbentuk pantun. Salah satu keunikan dalam tarian ini adalah
selain mengajak penonton untuk menari, penonton yang ikut menari juga ikut
berbalas pantun tersebut. Namun untuk membalas pantun tersebut harus sesuai
dengan tema yang di sampaikan. Sehingga tarian ini merupakan tarian yang
interaktif dan komunikatif.
Tarian Jonggan tidak hanya untuk hiburan saja tapi
sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan. Seiring dengan
perkembangan jaman, tarian ini mulai kurang di minati masyarakat. Untuk
melestarikannya pemerintah daerah menjadikannya salah satu warisan budaya
sebagai tarian tradisional Kalimantan barat. tarian ini bisa kita
temukan di berbagai acara adat seperti penyambutan tamu besar, gawai dan festival budaya.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tahun Baru Padi adalah rasa ucapan syukur kepada sang pencipta atas
berkat dan rezeki yang diberikan dari hasil panen padi. Tahun baru padi yang
ada di Desa Pasti Jaya ini merupakan wadah setiap perayaan penyambutan hari
besar perayaan tahun baru padi ( menyambut semangat padi baru untuk bisa
dijadikan benih selanjutnya). Dalam acara perayaan tahun baru padi ini juga
bertujuan mengingatkan kembali nilai-nilai adat istiadat serta hari besar
penyambutan tahun baru padi.
Tari Jonggan adalah tarian tradisional Kalimantan Barat. Tarian
ini biasanya dipake dalam acara penyambutan tamu, pernikahan. Tarian ini juga
adalah rasa bentuk sukur dan suka cita., mereka melampiaskan melalui tarian
ini.
B.
Saran
·
Sebagai masyarakat dayak kita dituntut untuk bisa melestariksan kembali adat
istiadat di daerah kita masing-masing.
·
Kemajuan teknologi juga sebaiknya harus diimbangi dengan ketaatan terhadap
norma dimasyarakat agar tidak terjadi penyimpangan.
·
Menjaga adat istiadat kita agar tidak pudar di era modern saat ini.
Daftar Pustaka
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6Gn3PCLow_E5okglDJ-wn0J2nUle8gjivq5vJNdYr4ziZtSwxOlHQ9_0Va_xj5ghzN8jxein_fz-ratwK4wz1F9kOaJbDNtw9LPRsjV1HLuauLEnfRdOswT17Vj1KfcbpN_wrjBQdlco/s1600/kue+11.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwo64B6QVFTqW1y91oomWSLGE_CtkXSX7xN8dd9lSI3Kwo_FIEYZs4-cQqYXddtZHtwk3t-LFR_Ke15J8hjzKz1IYxHci-6zxnwCyHQHyZtA2t6be-amfKsSXL4KQbGKIzuih0dpUB2Y8/s1600/lc09k_01.jpg
http://www.negerikuindonesia.com/2015/04/tari-jonggan-tarian-tradisional-dari.html
Komentar
Posting Komentar